Sabtu, 15 Agustus 2015

PELAYANAN ANTENANTAL TERPADU

Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenantal selama kehamilan.
Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, bidan harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar terdiri dari :
Timbang berat badan dan Tinggi Badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.

Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kg selama kehamilan atau kurang dari 1 kg setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.

Tinggi badan diukur pada saat kunjungan pertama.
Waspadai kemungkinan adanya pangul sempit, terutama pada ibu yang pendek (TB < 145 cm).

Ukur lingkar lengan atas
Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK).
Kurang energi kronis dimana LiLA kurang dari 23,5 cm. Cara mengukur LiLA :

  1. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dengan ujung siku menggunakan metlin (meteran) atau pita LiLA
  2. Lingkarkan metlin pada titik tengah lengan kiri, baca angka pertemuan dengan angka nol

Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR).

Ukur tekanan darah 
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah > 140/90 mmHg) pada kehamilan dan preeklampsia (hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai bawah; dan atau proteinuria).

Ukur tinggi fundus uteri
Pada kunjungan pertama, pengukuran TFU dicocokkan dengan perhitungan umur kehamilan dari HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir). Tidak semua ibu hamil ingat dengan HPHT nya, sehingga bidan harus jeli dalam menentukan perkiraan umur kehamilan menurut pembesaran uterus.

Pemeriksaan USG dapat lebih tepat memperkirakan usia kehamilan dan digunakan apabila HPHT tidak dapat dipastikan atau ukuran uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan.

Pembesaran uterus pada ibu hamil dapat terlihat pada gambar dibawah ini :


Posisi yang dianjurkan dalam melakukan pengukuran tinggi fundus uteri adalah supinasi dengan kepala sedikit terangkat (menggunakan satu bantal) dan lutut diluruskan. 


Standar pengukuran menggunakan pita ukur setelah kehamilan 24 minggu.

Pita ukur  diletakkan dibagian tengah abdomen dan diukur mulai dari batas atas simpisis pubis hingga batas fundus (jangan terbalik dari fundus ke simpisis)


Tinggi fundus uteri yang normal untuk usia kehamilan 20-36 minggu dapat diperkirakan dengan rumus:
(Usia kehamilan dalam minggu + 2) cm

Sedangkan untuk memperkirakan / menafsirkan berat janin digunakan rumus :

TBJ  = TFU - (11 untuk kepala yang sudah masuk PAP atau 12 untuk kepala yang belum masuk PAP)


Hitung denyut jantung janin (DJJ)
Pergerakan janin biasanya dirasakan ibu di usia kehamilan 16 minggu (multigravida)
atau 20 minggu (primigravida).

Denyut jantung janin dapat terdengar melalui doppler (12 minggu), fetoscope atau linec (18-20 minggu).

Lokasi untuk mendengar detak jantung janin tidak dapat dipastikan secara pasti.
Namun, biasanya  berada pada sekitar area punggung janin.
Bayangkan perut ibu terbagi menjadi 4 kuadran.

Misal:

  • Punggung janin berada di perut ibu sebelah kiri, maka lokasi DJJ berada di kuadran bawah sebelah kiri
  • Punggung janin berada di perut ibu sebelah kanan, maka lokasi DJJ berada di kuadran bawah sebelah kanan
Untuk presntasi bokong, DJJ berada di area punggung janin, namun terletak di kuadran atas.

Tentukan presentasi janin
Cara untuk menentukan presentasi janin adalah dengan manuver leopold 3. Sebelum membahas leopold 3, kita harus mengenal terlebih dahulu apa itu leopold.

Leopod adalah pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil yang sudah cukup bulan untuk membedakan bagian janin yang ada di uterus melalui palpasi.

Leopold I
Dilakukan untuk mengetahui bagian fundus uteri kepala atau bokong, dan untuk menentukan tinggi dasar rahim (menggunakan teknik palpasi bukan diukur menggunakan pita ukur).
Cara melakukan palpasi leopold 1 :

  • Bidan menghadap ke kepala ibu
  • Gunakan ujung jari kedua tangan untuk melakukan palpasi fundus uteri
  • Bila kepala bayi berada di bagian fundus, maka akan teraba keras, rata, bulat, melenting (mudah digerakkan/digoyangkan)
  • Bila bokong bayi  berada dibagian fundus, yang akan teraba adalah lembut, tidak beraturan/tidak rata, melingkar, dan sulit digerakkan.





Leopold 2
Dilakukan untuk mengetahui letak punggung janin berada disebelah kanan atau kiri perut ibu pada letak kepala atau bokong.

Cara melakukan leopold 2 :

  • Bidan menghadap ke kepala ibu
  • Letakkan tangan pada pada kedua sisi abdomen.
  • Pertahankan uterus dengan tangan yang satu, dan palpasi sisi lain untuk menentukan lokasi punggung janin
  • Bagian punggung teraba jelas, rata, cembung, kaku, tidak dapat digerakkan
  • Bagian kecil janin (tangan dan kaki) akan teraba kecil, bentuk atau posisi tidak jelas, dan menonjol dapat bergerak aktif ataupun pasif  
Leopold 3
Dilakukan untuk mengetahui bagian apa yang menjadi presentasi atau bagian terbawah janin.

Cara melakukan leopold 3 :


  • Bidan menghadap ke kepala ibu
  • Letakkan tiga ujung jari tangan pada abdomen tepat diatas simpisis. Minta ibu untuk nafas dalam dan menghembuskan nafas. Pada saat ibu menghembuskan nafas, tekan jari tangan ke bawah secara perlahan dan dalam.
  • Bagian kepala akan teraba keras, rata, mudah digerakkan / melenting untuk kepala yang belum masuk panggul, dan tidak melenting untuk kepala yang sudah masuk panggul
  • Bagian bokong akan teraba lembut, tidak rata, dan tidak melenting


Leopold 4 
Dilakukan untuk mengetahui bagian terbawah janin sudah masuk panggul atau belum.

Cara melakukan leopold 4 :


  • Bidan menghadap ke kaki ibu
  • Secara perlahan gerakkan kedua telapak tangan kearah bawah / panggul ibu
  • Jika kedua tangan bertemu (konvergen), maka kepala belum masuk panggul
  • Jika kedua tangan tidak bertemu (divergen), maka kepala sudah masuk panggul


Beri imunisasi Tetanus Toksoid
Beri ibu vaksin tetanus toksoid (TT) sesuai dengan status imunisasinya.
Pemberian imunisasi pada wanita usia subur atau ibu hamil harus didahului dengan skrining untuk mengetahui status imunisasi TT yang telah diperoleh selama hidupnya.

Pemberian imunisasi TT tidak memiliki interval (selang waktu) maksimal, hanya terdapat interval minimal antar dosis TT.


Pemberian imunisasi TT tidak perlu diberikan, apabila pemberian imunisasi sudah lengkap (TT 5) yang harus dibuktikan dengan kohort, rekam medis, dan atau buku KIA.

Setiap instansi kesehatan memiliki patokan sendiri-sendiri untuk menentukan status imunisasi ibu,
sebagai gambaran adalah puskesmas tempat saya magang adalah sebagai berikut

Selalu tanyakan:

  1. Apakah dulu waktu bayi dan balita ibu diimunisasi oleh orangtuanya?
  2. Apakah dulu waktu SD ibu diimunisasi?
  3. Apakah dulu waktu mau menikah, ibu diimunisasi terlebih dahulu?
Jika :

Jawaban nomor 1 ya, tapi ibu tidak bisa menunjukkan catatan bukti imunisasi ketika balita, berarti ibu dianggap belum imunisasi, karena tingkat kevalidan ingatan ibu sewaktu bayi tidak bisa dijadikan patokan

Jawaban nomor 2 ya, dan ibu tidak bisa menunjukkan catatan bukti imunisasi, maka status TT ibu adalah TT 1. 

Jawaban nomor 3 ya, maka status TT ibu adalah TT 2.


Beri tablet tambah darah (zat besi)

Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak kontak pertama.
Namun biasanya pada saat kontak pertama, tepatnya di trimester 1, ibu akan mengalami ketidaknyamanan berupa mual muntah. Efek samping yang umum dari zat besi adalah gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare, konstipasi)
Untuk menyiasatinya, berikan tablet tambah darah segera setelah mual/muntah berkurang, dan diminum pada waktu sebelum tidur malam.
Tablet tambah darah sebaiknya tidak diminum bersama dengan teh atau kopi karena bisa mengganggu penyerapan obat.


Periksa laboraturium (rutin dan khusus)
1. Rutin

    - Golongan darah
       Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk mengetahui jenis golongan darah ibu        
       melainkan juga untuk mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-waktu diperlukan apabila
       terjadi situasi kegawatdaruratan.

    - Hb
      Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal sekali pada trimester pertama dan
      sekali pada trimester ketiga. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut menderita    
      anemia atau tidak selama kehamilannya karena kondisi anemia dapat mempengaruhi proses tumbuh
      kembang janin dalam kandungan.


2. Khusus, jika ada indikasi

    - Protein urin
      Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil dilakukan pada trimester kedua dan ketiga atas indikasi.
      Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui adanya proteinuria pada ibu hamil. Proteinuria merupakan  
      salah satu indikator terjadinya preeklampsia pada ibu hamil.

    - HIV (VCT)
      Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan risiko tinggi kasus HIV dan ibu hamil yang dicurigai
      menderita HIV. Ibu hamil setelah menjalani konseling kemudian diberi kesempatan untuk
      menetapkan sendiri keputusannya untuk menjalani tes HIV.

    - Kadar gula dalam darah
      Ibu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Melitus harus dilakukan pemeriksaan gula darah selama
      kehamilannya minimal sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan sekali pada
      trimester ketiga (terutama pada akhir trimester ketiga).

    - Malaria
      Semua ibu hamil di daerah endemis Malaria dilakukan pemeriksaan darah Malaria dalam rangka skrining      
      pada kontak pertama. Ibu hamil di daerah non endemis Malaria dilakukan pemeriksaan darah Malaria
      apabila ada indikasi.

    - Sifilis
      Pemeriksaan tes Sifilis dilakukan di daerah dengan risiko tinggi dan ibu hamil yang diduga Sifilis.
      Pemeriksaaan Sifilis sebaiknya dilakukan sedini mungkin pada kehamilan.

    - BTA
      Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang dicurigaimenderita Tuberkulosis sebagai pencegahan  
      agar infeksi Tuberkulosis tidak mempengaruhi kesehatan janin. Selain pemeriksaaan tersebut diatas,  
     apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya di fasilitas rujukan.


Tatalaksana/penanganan kasus
Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium/ penunjang lainnya, dokter menegakkan diagnosa kerja atau diagnosa banding, sedangkan bidan dituntut dapat mengenali keadaan normal dan keadaan bermasalah/tidak normal pada ibu hamil.

KIE Efektif

  1. Kesehatan ibu, setiap ibu dianjurkan untuk memeriksakan kehamilan secara rutin ke tenaga kesehatan dan menganjurkan ibu hamil untuk cukup istirahat.
  2. PHBS
  3. Peran suami / keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan. Suami keluarga atau masyarakat perlu  menyiapkan biaya persalinan, kebutuhan bayi, transportasi rujukan, dan calon pendonor darah.
  4. Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan, dan nifas serta kesiapan menghadapi komplikasi
  5. Asupan gizi seimbang
  6. Gejala penyakit menular dan tidak menular
  7. Penawaran untuk melakukan konseling dan testing HIV di daerah risiko tinggi
  8. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI eksklusif
  9. KB pasca persalinan
  10. Imunisasi TT
  11. Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (Brain booster). Untuk dapat meningkatkan intelegensia bayi yang akan dilahirkan, ibu hamil dianjurkan untuk memberikan stimulasi auditori dan pemenuhan nutrisi pengungkit otak (brain booster) secara bersamaan pada periode kehamilan.

INGAT!
Kualitas pelayanan antenatal yang diberikan akan mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janinnya, ibu bersalin dan bayi baru lahir serta ibu nifas.


DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes. 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta
Permenkes Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Kemenkes. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Mufdlilah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta : Mitra Cendikia



1 komentar:

  1. The Best Casino Sites for Real Money 2021
    Top 10 슬롯커뮤니티 Real Money Casino Sites · 1. Red pcie 슬롯 Dog – Highest Rated Online 스포츠스코어 Casino · 2. Cafe Casino – Highest Rated Online 바카라 규칙 Casino for Bonuses · 일반인 후방 3. InterTops –

    BalasHapus